Minggu, 30 Juni 2013

The Wedding

"We need a witness to our lives. There's a billion people on the planet… I mean, what does any one life really mean? But in a marriage, you're promising to care about everything. The good things, the bad things, the terrible things, the mundane things… all of it, all of the time, every day. You're saying 'Your life will not go unnoticed because I will notice it. Your life will not go un-witnessed because I will be your witness.'" -Shall We Dance?
Note diambil dari sini

Nice quote.. Nah,ini seharusnya diucapkan oleh setiap wanita kepada pasangannya ketika akan melanjutkan ke tahap yang lebih serius,pernikahan.
Judul untuk tulisan kali ini membuat saya harus menuliskannya sembari mengingat-ingat dengan detail semua kegiatan selama 3 hari ini (Jumat-Sabtu-Minggu)
Hari jumat kemarin adalah hari jumat(ngaco),hari di mana satu keluarga akan menghadapi acara besar keesokan harinya,dan hari terakhir untuk memastikan bahwa semua persiapan sudah benar-benar fix. Keluarga yang sedang deg-degan itu adalah keluarga yang notabenenya akan menjadi keluarga saya kelak,ketika saya dan Hot sudah dipersatukan,tanpa panjang kali lebar lagi,hari Sabtu kemarin adalah hari pernikahan K'Erika Juniar Samosir .

Persiapannya sudah matang sih sebenarnya,hanya saja namanya baru pertama kali menikahkan seorang anak dan dipercaya untuk mengadakannya adalah sebuah tantangan dan pengalaman yang rada gimanaaa gitu,jadi wajar selama persiapannya ada yang namanya kurang tidur,ga bisa tidur dan ga ingat tidur sodara-sodara,kalau Hot mah ga usah ditanya,apa pun yang terjadi,dia mah ngorok waee(pengen upload vn ngoroknya dia,tapi takut ah....).. Pernikahan kali ini dalam adat Batak Toba sendiri dinamakan "sitombol" karena yang bertanggungjawab secara keseluruhan untuk acara adalah pihak calon mempelai perempuan,setelah pihak calon mempelai pria menyerahkan sejumlah uang,nah untuk hal ini,kekurangannya menjadi tanggungjawab pihak perempuan,sedangkan kelebihannya menjadi tanggungjawab pihak perempuannya juga,haaa? Maksud loe cha? Iya ,tanggungjawab mereka buat ngabisiiiinn... Hehehehe..

Saya sampai di Martubung,rumah keluarga Hot sekitar jam 8 malam,setelah berjuang dari jam 5 sore dari Binjai,macet dan panas. Banyak yang mempertanyakan kenapa saya ga bareng sama Hot,karena Hot sendiri udah berangkat pagi harinya,ga mungkin juga balik ke Binjai hanya untuk menjemput saya yang anggun dan cantik ini(ini ga boongan lho!!!).

Sampai di rumah (tepatnya di depan pagar) saya deg-degan,karena di teras rumah ada beberapa saudara inti keluarga dari,saya diperkenalkan sebagai,ehm,CALON ISTRI (cihuuyyy). Ngobrol sebentar,lalu makan malam,daaannn tiduuurrrr.. Kami tidurnya bertiga,saya kak Juni dan Kristin,sebenarnya sih berempat,tapikan Hot tidurnya pakai kasur tambahan di bawah kami,tepat di samping tempat tidur. Berhubung saya dan adik Hot,Kristin memang sukanya becanda,jadilah calon pengantin wanita tidak dapat tidur nyenyak. Mengingat keesokannya harus nyalon jam 3 pagi,mau ga mau,ya harus tiduuurrr.

Jam 8 kami semua sudah selesai di make over,hasilnya lumayan yah... Daripada lumanyun.
Sampai di rumah,mulailah kegiatan memakai baju kebaya yang menurut saya sedikit menyiksa karena kamisol.
bukaaann,ini bukan pengantinnya.. Ini calon pengantin selanjutnya
Lihat,hasilnya make up-nya ga kelihatan kan? Emang,salonnya tidak saya rekomendasikan untuk dipakai jasanya dalam perayan sepenting pernikahan. Tapi,parahnya nama salonnya sendiri saya lupa,hufftt *ngalay*.

Berangkat ke gereja untuk pemberkatan sekitar jam 10 pagi diwarnai dengan insiden terlambat karena photographer yang disewa untuk mengabadikan moment indah,penting dan bersejarah tersebut salah alamat saudara,udah kaya lagunya ayu ting-ting ini.
Jadilah semua harus menunggu sang photographer. Yang ternyata pergi ke Jl Pancing di daerah UNIMED,bukan ke Jl Pancing III Martubung. Jauh bener dah itu salah alamatnya.
Kelar acara narsis di rumah,dilanjutkan di gereja,pemandangan unik di gereja ini adalah ada sesi photo-photo dulu sebelum pemberkatan. Kalau di beberapa acara pemberkatan yang saya temui,sesi photo pengantin dan keluarga itu setelah pemberkatan dan kebaktian selesai. Beda gereja,beda tata caranya kali ya. Selesai kebaktian pemberkatan,ada sesi photo-photo lagi pemirsaaaahhhhhh,narsis memang yaahhh

pemberkatan yang menguras air mata

 Dan untuk acaranya lkeseluruhan sendiri,dapat dibaca di sini ,kurang lebih seperti itu mulai dari awal,karena saya tidak begitu hafal dengan tata cara pernikahan adat batak toba,berbeda sekali dengan adat Batak Karo yang sangat rumit dengan berbagai aturan yang berlaku.

Acara selesai sekitar jam 7 malam,cukup lama untuk ukuran pesta yang diadakan di gedung.
Untuk kali ini tulisannya ini dulu deh ya,udah ngantuk karena kecapean nih... :)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar